PRINCESS

My name is LADY ELIZABETH FEBRINA 레이디 엘리자베스. Welcome to my blog... JESUS bless us ^_^

Friday, August 12, 2011

Cowok... Cowok... Cowok...


“Aku Cinta Padamu.” Tak ada tiga kata yang lebih berdaya magis , kuat, dan berpotensi mengubah hidup kita dibandingkan tiga kata ini.
Sebagai cewek, kita ingin dicintai. Kita ingin mendengar tiga kata ini. Kita butuh dicintai dan mencintai (begitu juga cowok, mereka hanya tidak terlalu memahaminya). Dan kita mencari ke mana-mana.
Orangtua kita... Saudara kita... Sahabat-sahabat kita... dan Cowok-cowok...
Untuk yang terakhir, kamu harus berhati-hati. Kita memiliki kehausan yang sah dan ditakdirkan Tuhan terhadap hubungan intim ini. Dan setiap kali kita merasa tidak menyukai diri kita sendiri, itu ibarat sesendok teh garam yang ditaburkan ke tenggorokkan kita.
Tiap hari, saat kita melihat cermin dan berkat, “Yaak!” kita seperti dicekoki sedikit garam lagi dan kita sedikit kehausan lagi.
Tiap hari, saat kita mengutuki tubuh kita dan berharap kita adalah orang lain, kehausan itu menjadi sedikit keputusasaan, sedikit keinginan, dan hasrat untuk dipuaskan oleh hal pertama yang muncul dalam hidup. Dan itu berarti cowok pertama yang kita temui berikutnya.
Dalam beberapa minggu, satu hal berbeda terjadi. Setiap kali kita berharap kita seperti orang lain, tenggorokan kita makin mengecil. Hampir tidak bisa menelan, bahkan tidak bisa minum. Kita lalu jaga jarak dengan cowok. Kita tidak dapat mengatasinya. Kita saja tidak menyukai diri kita, jadi kenapa cowok harus menyukai kita, apalagi mencintai kita?
Pergumulan kita dengan citra diri menghilangkan anugerah indah hubungan cowok-cewek dan mempersulitnya. Seperti merusak sesuatu yang menyenangkan. Membuat kita bertindak beda dari yang biasanya. Beban kita bertambah. Setidaknya, hari-hari kita berakhir seperti itu. Tapi tidak setiap hari.
Kadang kita merasa biasa-biasa saja, atau bahkan merasa baik-baik saja. Kita menyapa cowok-cowok seperti teman, saudara, atau pacar. Kita tidak berlari menjauh dan terburu-buru. Kita berjalan dengan tenang, sabar, dan percaya diri.
Harapan ku, kamu menyukai apa yang kamu lihat di cermin, setidaknya “sedikit lebih menyukai” dibandingkan saat kamu belum membaca ini. Dan mungkin kamu tidak butuh seseorang cowok untuk merasa nyaman dengan dirimu, kamu hanya butuh dirimu dan Tuhanmu.

No comments:

Post a Comment